Kedewasaanadalah saat kita mulai memahami hal-hal kecil." 28. "Jangan biarkan rasa takut Anda menentukan masa depanmu." 29. "Jangan pernah putus asa. Kamu tidak pernah tahu apa yang akan terjadi besok." 30. "Jangan pernah berhenti percaya pada harapan karena keajaiban terjadi setiap hari." Advertisement 5 dari 5 halaman Kenyataannya, ada tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Hidup adalah pengendaraan yang gila dan tidak ada yang menjaminnya." kita juga harus mengkoordinasikan pikiran kita. Tidak ada yang merasa bahagia saat hatinya penuh dengan kesedihan dan pikiran negatif. Hanya mereka yang percaya bahwa hidup adalah berkah syukur yang bisa Apayang Akan Terjadi jika Kita Tidak Jujur? Berikut kunci jawaban Tema 4 Kelas 4 halaman 32: - Halaman 2. Minggu, 31 Juli 2022 Update Zodiak Kesehatan Besok Sabtu, 2 Juli 2022: Sagitarius Rentan Stres, Taurus Berpikir Positif Gugut tahu benar Ida tidak pernah jajan di kantin. Ibunya tidak memberinya bekal uang jajan. Ida selalu membawa Vay Tiền Nhanh. “sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. ”Yakobus 414 Saya tidak tahu apakah ini terjadi pada Anda, tetapi sangat sulit bagi saya untuk memahami ayat seperti ini secara mendalam. Saya dapat memahami dengan pikiran saya bahwa hidup kita singkat dan sangat dekat dengan kekekalan. Tetapi bagi saya, karena saya terbatas, saya sepertinya sudah lama berada di sini. Saya tidak memiliki wahyu kekekalan yang lengkap. Jadi jika Anda seperti saya, kita perlu mencari wahyu ini dari Tuhan. Jika hanya dengan memahami bahwa kita sedang sekejap telah menyebabkan kita mengubah hidup kita sepenuhnya, bayangkan apa yang akan terjadi ketika wahyu ini masuk ke dalam. Hanya mengetahui bahwa kita adalah penumpang sudah mengubah segalanya karena kita mengesampingkan apa yang tidak menghasilkan manfaat abadi dan menyingkirkan penjara yang terlalu tinggi menilai sesaat. Ini membawa kita lebih dekat kepada Tuhan, karena kita mengerti bahwa Dia adalah kekal dan layak untuk seluruh hidup kita. Marilah kita berdoa untuk lebih banyak wahyu keabadian. Artikel ini berisi tentang konsep hidup mindfulness, bagaimana kita bisa mengurangi stres dengan konsep ini, dan apa manfaatnya untuk kita. — Kapan terakhir kali kamu dapat tertidur tenang? Kamu pengin istirahat, tetapi pikiranmu nggak bisa diajak kerjasama. Ada aja hal yang tiba-tiba kepikiran. Entah perasaan tentang masa lalu, atau khawatir soal masa depan, atau, simply mikirin sesuatu yang, sebetulnya, jauh di luar kendali kita. Setelah berjam-jam mencoba tidur, energimu habis. Sprei berantakan. Bantal dan guling tidak di posisi seharusnya. Fisikmu lelah, dan mentalmu juga. Sebentar lagi pagi, tapi pikiran ini masih aja mengusikmu. Kamu jadi rapuh. Besoknya, kamu berubah jadi zombie. Mungkin ini kedengarannya aneh, tapi ada orang-orang yang kesulitan untuk hidup biasa aja. Duduk, atau makan, atau membaca buku, atau menatap foto yang tertempel di dinding rumah, dengan biasa aja. Duduk tanpa memikirkan yang akan terjadi besok. Membaca tanpa menyelipkan perasaan bersalah tentang yang telah terjadi, di sela-sela kalimatnya. Baca juga Apa Itu Depresi? Yuk, Ketahui Fakta dan Gejala di Baliknya! Ada orang-orang yang hidup untuk mencari kebahagiaan. Tapi, ada juga orang-orang yang berusaha terlalu keras untuk bahagia. Padahal, kebahagiaan itu sendiri adalah mindset. Meski sumbernya bermacam-macam, ia diserap, tumbuh, dan berbuah di pikiran kita. Kita yang menentukan apakah kita mau bahagia atau tidak. Oleh karena itu, ada kalanya kita perlu belajar caranya mengendalikan diri dan pikiran. Bukan pikiran yang mengendalikan kita. Salah satu konsep pengendalian diri yang bisa kamu lakukan adalah mindfulness. Apa Itu Konsep Hidup Mindfulness? Mindfulness adalah konsep di mana kita fokus untuk hidup di saat itu. Bahasa kerennya, living in the moment. Tanpa berlebihan khawatir akan masa depan, dan tanpa memikirkan yang sudah lewat. Mindfulness itu mengamati tanpa mengkritik. Konsep ini bikin kamu menyadari apa yang kamu lakukan, tanpa membuat judge tertentu kepada dirimu sendiri. Kalau kata Bondan Prakoso, “ya sudahlah”. Meski begitu, ini berbeda dengan pasrah ya. Pada dasarnya, mindfulness memungkinkan kamu untuk menangkap energi negatif ketika sedang bereaksi dan menggumpal di kepalamu. Sebelum dia sempat menjadi badai dan menjerumuskanmu. Baca juga Mengatasi Anxiety, Kegelisahan, dan Emosi Negatif dengan Filosofi Stoik Misalnya, kamu tiba-tiba kepikiran tentang keluargamu. Lalu kamu berpikir bahwa, “Apa jadinya kalau aku lahir di keluarga yang lain? Apakah masa depanku akan lebih baik?” “Kenapa hal begini datangnya ke aku?” Konsep mindfulness membuatmu sadar bahwa hal itu bisa saja memang benar, tapi kamu tidak perlu membuat judge terhadap dirimu sendiri. “Apakah masa depanku lebih baik jika lahir di keluarga yang lain?” Jawabannya bisa iya, atau bisa tidak. Kita tidak pernah tahu. Tapi, kamu gak perlu sepeduli itu. Fokus pada apa yang sekarang terjadi. Hiduplah di momen ini. Konsepnya memang sederhana, walaupun praktiknya gak segampang itu juga. Bagaimana Cara Menerapkan Konsep Hidup Mindfulness? Untuk punya kondisi mental kayak gini, kamu bisa melatihnya dengan cara meditasi. Kamu bisa cari posisi duduk yang nyaman. Biarkan pundak dan punggungmu di posisi tegap, tapi rileks. Letakkan kedua tangan di atas kaki dengan telapak menghadap ke atas. Kemudian, tutup matamu. Tarik dan embuskan napas perlahan demi perlahan. Rasakan tiap aliran udaranya. Rongga dada yang membesar dan mengecil. Satu tarikan napas lagi. Satu embusan lagi. Fokus dan nikmati. Lakukan ini selama sepuluh menit tiap hari, atau dua puluh menit tiap dua hari. Meditasi melatihmu untuk fokus pada kondisi saat ini. Tanpa memikirkan yang belum ada, tanpa menyesali yang telah terjadi. Kalau kamu sudah terbiasa dan bisa mengontrol pikiranmu, hidupmu akan lebih damai. Apa Saja Manfaat Mindfulness? Hidup memang membingungkan. Di dalamnya banyak ketidakpastian, kesempatan, dan penyesalan. Tapi, kata Timothy Goodman, hidup adalah soal merasakan berbagai pengalaman yang ada. Hidup bukan cuma soal ngobrol dalam hati dengan diri sendiri. Kalau kamu tidak mau hadir untuk dirimu sendiri, pertanyaannya, siapa yang mau melakukannya? Referensi Williams, M, Penman, D. 2011. Mindfulness an Eight Week Plan For Finding Peace in a Frantic World New York Rodale Mineo, Liz. 2018. With Mindfulness, Life’s in The Moment [daring] Tautan [Diakses 6 Desember 2020]

kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi besok